AD (728x90)

  • 2793 Pine St

    2793 Pine St

    Nulla facilisi. Cras blandit elit sit amet eros sodales, non accumsan neque mollis. Nullam tempor sapien tellus, sit amet posuere ante porta quis. Nunc semper leo diam, vitae imperdiet mauris suscipit et. Maecenas ut neque lectus. Duis et ipsum nec felis elementum pulvi...

  • 1100 Broderick St

    1100 Broderick St

    Nulla facilisi. Phasellus ac enim elit. Cras at lobortis dui. Nunc consequat erat lacus, a volutpat nisi sodales vitae. Phasellus pharetra at nulla in egestas. Vestibulum sit amet tortor sit amet diam placerat tincidunt sit amet eget lorem. Phasellus ...

  • 868 Turk St

    868 Turk St

    Nulla facilisi. Phasellus ac enim elit. Cras at lobortis dui. Nunc consequat erat lacus, a volutpat nisi sodales vitae. Phasellus pharetra at nulla in egestas. Vestibulum sit amet tortor sit amet diam placerat tincidunt sit amet eget lorem. Phasellus posuere posuere fel...

  • 420 Fell St

    420 Fell St

    Sed at vehicula magna, sed vulputate ipsum. Maecenas fringilla, leo et auctor consequat, lacus nulla iaculis eros, at ultrices erat libero quis ante. Praesent in neque est. Cras quis ultricies nisi, vitae laoreet nisi. Nunc a orci at velit sodales mollis ac ac ipsum. Na...

Sabtu, 07 September 2013

Dunia Sudah Tua Kawan


dunia sudah tua kawan
dunia sudah renta
dunia semakin gemerlap
dunia semakin hingar

terlena kita kawan
terlupa saling menerjang
saling menikam sesama
menerkam tanpa pandang

dunia sudah tua kawan
semakin melenakan dalam gemuruh
melupakan dengan tabuh
merayu dalam gemuruh

dunia sudah tua kawan
alam pun bergemuruh
perut bumi bergelegak
lautan bergolak pekak

hujan tak lagi segar
angin tak lagi sejuk
hutan tak lagi hijau
sungai tak lagi bening

angin berhembus kencang merusak
air mengalir santun merobohkan
tak ada lagi kedamaian
dunia sudah tua kawan

Kabar Dari Kematian

1378610255769565216 
Malam ini aku kembali menghabiskan malam-malam ku di depan komputer seperti hari yang lalu.  Jemariku mulai asik memainkan keyboard yang sudah menjadi teman akrab ku hampir separuh umur ku. Beberapa hari yang lalu santer broadcast di bbm tentang tanda kematian. Jariku pun segera memulai pencarian di google tentang berita itu. Dan tak berapa lama muncullah halaman yang persis seperti aku baca beberapa minggu yang lalu. Aku pun larut dalam membaca ku dengan tanda-tanda yang disebutkan dalam artikel tersebut. Ketika aku samapai pada sebuah tanda yaitu denyutan yang terjadi di tengah dahi, tiba-tiba dahi ku berdenyut dengan kencangnya.

“ya Allah” teriak ku tertahan.

Badan ku tiba-tiba gemetar dan tubuh ku mendadak menjadi dingin. Aku meneruskan membaca dan kembali satu tanda itu terjadi lagi, dan kali ini adalah denyutan di bawah pusar. Akupun semakin gemetaran gak karuan. Entah mengapa mendadak aku begitu ketakutan. Ya, ketakuta akan di jemput oleh kematian yang begitu aku lupakan selama ini. Aku yang selama ini mengira jika kematian akan mendatangiku di saat usia ku sudah lanjut. Sejenak kemudian tubuh ku lunglai dan jatuh tersungkur, tangisku pecah digelapnya malam yang dingin dan sendirian.

“ya Allah, apabila Engkau memanggil hamba secepat ini bekal apa yang akan hamba bawa menghadap Mu ya robb” isak ku sambil bersujud.

“hamba tak sanggup membayangkan gelapnya malam dalam kubur, terbaring sendirian tiada teman dan menahan semua siksaan balasan untuk amalan buruk hamba ya Allah” air mataku seperti air yang mengalir deras membasahi wajah ku dan menggenang di lantai.

Badan ku begitu menggigil dan gemetaran karena bayangan kematian yang sebentar lagi akan menjemput. Makanan pun tak mampu lagi aku telan dan kaki ku begitu gemetar untuk berdiri dan melangkah. Setiap terbayang terbaring sendirian di dalam himpitan tanah, tangis ku tak terbendung lagi. Dalam shalat ku pun takhentinya tangisan dan air mata yang keluar.

Di satu pagi aku beranikan bercerita pada teman ku
“mas, aku minta maaf kalau selama ini aku ada salah ya mas” kataku dengan suara gemetar pada teman ku.
“semua manusia pasti pernah salah, memangnya kenapa bilang gitu kaya yang mau mati saja” jawabnya kemudia.
“iya mas, aku mendapatkan tanda yang persis di tulis dalam sebuah artikel tentang tanda kematian mas” kata ku sambil mengatur letak duduk ku.

“dalam artikel itu di sebutkan tandanya dan jarak antara kematian dengan tanda sebelumnya yang muncul mas, dan kalau menurut tanda itu waktu ku tak lebih dari 3 hari saja mas” air mataku kembali mengalir setelah berkata menjelaskan.
“wah… jangan bikin takut ah” air muka mas Edy seketika berubah menjadi pucat pasi mendengarkan penjelasan ku.

“jangan terlalu percaya dengan hal itu, karena kematian itu hanya Allah yang tahu kapan kejadiannya dan kedatangannya pun mendaak” tegasnya menghibur. Tapi dalam hati aku merasakan ketakutan yang terpancar dari sinar matanya dan gemetar suaranya saat bicara.

“wallahu a’lam mas, semoga umur ku masih di panjangkan dan masih diberi waktu untuk bertaubat dan memperbaiki diri” kata ku lirih karena menahan tangis dan air mata yang terus mengalir dengan derasnya.
“tawakkal saja, hidup mati itu di tangan Allah. Dan lebih baik kamu sekarang shalat dan perbanyak dzikir” nasehat mas Edy kepada ku.
“iya mas, terimakasih sarannya” jawab ku pelan. Karena malam sudah semakin larut aku memutuskan untuk pamitan pulang.

Di sepanjang perjalanan pulang pikiran ku selalu terbayang akan kematian yang begitu menakutkan untuk ku. Kematian yang akan mengahiri kisah hidup ku di dunia yang fana ini. Semenjak kejadian itu aku menghabiskan hari ku dengan memperbanyak ibadah dan bersiap jika kematian itu datang menjemput ku.
Seminggu berselang rasa takut akan kematian tak juga surut. Sampai pada satu malam aku buka kembali internet untuk sekedar menambah wawasan tentang islam. Dan aku temukan artikel tanya jawab pada sebuah web yang mengatakan jika berita tentang tanda kematian itu adalah batil dan tidak ada dasar dari qur’an maupun sunnah Nabi. Perasaan ku terasa lega dan seperti keluar dari sebuah himpitan yang begitu berat untuk aku tanggung. Namun, terlepas dari semua itu kematian akan tetap datang entah itu kapan. Dan aku melakukan apa saja yang terbaik untuk menyambutnya.

“ya Allah…. jika Engkau tidak mentakdirkan hamba mati syahid membela agama Mu, maka takdirkanlah hamba mati dalam keadaan khusnul khatimah dalam islam dan iman” doa ku dalam setiap waktu sehabis shalat ku.
———————–*********————————
semoga dapat membawa hikmah bagi kita semua
karya Lyon Abiemanyu

Teriakan Sang Neraka


hai manusia……..!!!
akulah rumah untuk manusia yang ingkar

akulah rumah untuk para pezina
akulah rumah untuk kalian para pendosa
-
hai manusia……..!!!
tahukah kalian betapa panas api ku?
tahukah kalian betapa mendidih sumber air ku?
tahukah kalian tak lezatnya buah zaqum ku?
-
hai manusia……..!!!
sombong kalian melangkah di dunia ini
congkak kalian tak mau patuh pada Robb mu
angkuh kalian tak mau bersujud dan bersimpuh
-
hai manusia……..!!!
kalian begitu suka berbuat dosa
kalian begitu senang berpesta pora
kalian begitu bangga berbuat zina
-
hai manusia……..!!!
akulah sang neraka !!!!
diciptakan untuk membakar kalian yang pendosa
sesal kalian tak akan lagi berguna
-
hai manusia……..!!!
usus kalian akan putus saat minum air ku
tubuh kalian akan hangus di lahap api ku
jeritan kalian tak akan membuat ku sendu
-
hai manusia……..!!!
tempat ku begitu luas
cukup untuk menelan kalian semua
dan kalian akan kekal di dalam ku



Jumat, 06 September 2013

Sepenggal Doa Untuk Ibu


ibu…..
maafkan anak mu yang tak bisa berbakti
maafkan anak mu yang tak bisa membahagiakan mu
maafkan anak mu yang belum sempat membalas budi mu

ibu……..
sekarang hanya tinggal kenangan mu
hanya teronggok pusara tempat istirahat mu
hanya nasehat mu yang masih aku miliki

ibu…
hanya doa yang bisa aku persembahkan untuk mu
semoga engkau bahagia di sisi Nya
semoga engkau tersenyum di sana

ibu…..
di sajadah usang ini anak mu bersimpuh
derai air mata yang mengucur pelan tapi pasti
menengadahkan tangan meminta kepada Nya

ibu…….
hanya lantunan ayat suci ini yang aku persembahkan
agar tangan malaikat tak mampu menyiksa mu di sana
agar engkau aman dari segala siksa
ibu, anak mu rindu belai lembut tangan mu

Jeritan Rakyat Pinggiran



Wajah lusuh ...
Jiwa nan setia ...
Menjalani hidup tahan rintangan ...
Hidup jauh dari kelap kelip pahitnya metropolitan
kucuran keringat menjadi sahabat
Benaknya yang penuh tanya 
Apa ini takdir ya Tuhanku ?
Hanya iman yang teguh membuatnya bangkit ...
Untuk mendapat setitik kebahagian duniawi ...
Tak ada kata penat
Terhempas, terinjak, terpinggirkan
 
Inilah kami ...
Orang pinggiran ...
Karya : Ari Heriyanto

Cinta Yang Tersesat

merayu dengan seribu kata rindu
memeluk dengan seulas senyum kalbu
memagut seperti ular dalam kabut
mengerang bak singa yang terluka
-
kata cinta tak lagi bermakna
hanya ada keinginan dahaga sukma
tak ada lagi bayangan neraka yang membara
tertinggal hanya gelora hasrat dalam dada
-
meliuk melenguh menggetarkan sukma
cinta hanya samar kata dalam canda
hanya tipuan bibir yang merona
hanya bualan dari hati yang durjana
-
atas nama cinta mereka berdusta
hanya untuk birahi semata
atas nama cinta mereka terlena
dalam dosa dan jalan ke neraka
-
rindu menggayut hanya ingin berpagut
asmara menggelora hanya untuk nafsu belaka
cinta hanya menjadi kedok dan topeng semata
atas nama cinta yang tersesat

Jangan Ajari Aku Maksiat

Malam belum begitu larut sewaktu dinda melamun sendiri di teras rumah. Terbayang ucapan Jimmy untuk mengajaknya jadian dan pacaran. Terbersit dalam hatinya rasa takut karena terbayang gaya pacaran remaja sekarang yang begitu melampaui batas. Dan lamunannya buyar ketika hp yang di pegangnya berbunyi.

“assalamualaikum” sejenak setelah diangkatnya telpon itu.
“waalaikumsalam, ganggu gak dinda?” tanya suara yang telah akrab di telinga dinda.
“nggak kok jimm, lagi ngelamun aja di teras” sambung dinda lembut.
Terdengar suara tertawa dari suara yang di seberang “hehehehe pasti ngelamunin aku ya dind”.
“ih ge er…. siapa juga yang ngelamunin kamu” jawab dinda dengan entengnya.

Dinda segera beranjak masuk ke dalam rumah karena angin malam mulai bertiup kencang dan dingin. Segera dia masuk kamar dan menutup pintu kamar dan rebahan di atas kasurnya yang tertata rapi dan bersih.

“gimana dinda dengan ungkapan perasaan ku tadi siang” tegas jimmy dengan suara yang agak tertahan.
dinda sengaja diam sejenak agar membuat jimmy penasaran.
“halloo… kok diem dinda? lagi sibuk ya?” tanya jimmy gak sabar.

“gak kok lagi berfikir aja tentang ajakan kamu untuk pacaran, terus terang aku takut dengan pacaran. aku takut dengan gaya pacaran jaman sekarang yang kebablasan” jelas dinda dengan tenang.
“takut kenapa? kan gak yang macem macem dind… paling kita cuma jalan berdua atau mungkin nonton berdua” ujar jimmy menjelaskan.

“humhhhh emangnya kalau kita jalan berduaan kamu mau ngapain aja?” tanya dinda penuh selidik.
“paling ya cuma gandeng tangan kamu atau peluk bahu kamu kalau kita sedang jalan berdua” tukas jimmy dengan langsung.

Dinda mengambil nafas panjang dengan segala perasaan yang menggumpal dan rasa bimbang dengan penjelasan jimmy. Tak sanggup dinda membayangkan tubuhnya di sentuh oleh laki-laki yang bukan muhrimnya dan juga belum halal untuk dia.

“apa gak bisa ya pacaran tanpa sentuhan?” tanya dinda memecah kesunyian.
“hahahaha… ya mana asik pacaran gak gandengan tangan, kamu ini aneh banget ah dind” ujar jimmy sambil tertawa renyah.
“ya kan siapa tahu kalau pacaran tuh bisa gak usah saling sentuh, karena kan belum muhrim jimm” timpal dinda dengan lembut.

“iya juga sih dind… tapi gak papa juga kan kalau cuma gandengan tangan atau memeluk pundak kamu kalau lagi jalan berdua. biar romantis dan biar kita makin mesra dalam menjalani hubungan kita. Toh aku juga kan gak mungkin berbuat yang macam-macam” jelas jimmy beremangat.

“ohhh gitu ya” ucap dinda singkat.
“iya dinda, dan aku rasa itu gak akan menjadi masalah kan?” imbuh jimmy menjelaskan.
“beri aku waktu ya biar aku istiharoh dulu untuk memberi jawaban ke kamu, dan sekarang aku mau itirahat dulu dan kita sambung lagi besok, selamat malam assalamualaikum jimm” jelas dinda dengan lugas.
“waalaikumsalam selamat istitahat ya” kemudian jimmy menutup telponnya.

Dinda termenung sendirian di dalam kamarnya. Dia mengingat kembali penjelasan jimmy tentang pacaran dan bagaimana ketika jalan berdua. Pikirannya tak tentu arah karena dalam hati kecilnya juga menyukai jimmy seorang pribadi yang ramah. Tepat tengah malam dinda beranjak dari tempat tidurnya untuk beristiharoh memohon petunjuk kepada Allah, agar diberi ketetapan hati untuk menentukan yang terbaik.
Di pagi harinya yang agak mendung, sambil duduk di depan teras rumahnya, dinda segera menelpon jimmy untuk memberikan jawaban atas ungkapan perasaan jimmy kepadanya. Lama barulah diangkat telpon dinda oleh jimmy.

“assalamualaikum dind.. tumben pagi sudah nelpon” tanya jimmy dari seberang sana.
“iya jimm, maaf kalau aku mengganggu kesibukan kamu di pagi ini. biar segera jelas semuanya dan kamu tidak menunggu lagi apa jawaban aku untuk kamu jimm” sahut dinda dengan tenang.
“trus bagaimana dind jawaban kamu setelah istiharoh semalam?” tanya jimmy gak sabar.

Dinda menghela nafas menguatkan hatinya untuk memberitahu jimmy apa jawabannya.
“begini ya jimm…. setelah mendengar penjelasan kamu semalam dan setelah aku beristiharoh, aku tetapkan dalam hati ku kalau aku gak bisa menerima kamu sebagai pacar ku. tapi kita masih bisa menjadi teman seperti hari yang lalu jimm. Aku tidak mau bermaksiat jimm. dan jangan ajari aku bermaksiat. Biarlah aku di katakan tidak laku asal aku jauh dari maksiat meskipun itu hanya sentuhan kecil” jelas dinda dengan lembut agar tidak menyakiti perasaan jimmy.

“ya sudahlah dinda kalau memang begitu prinsip kamu, aku hormati dan hargai. dan semoga kamu mendapatkan seorang pria yang baik yang bisa menjaga kamu dan melindungi kehormatan kamu serta menjauhkan kamu dari maksiat. Terus terang aku belum bisa menjadi seperti itu, aku pengen pacaran seperti orang lain yang bisa jalan bareng dengan mesra” jawab jimmy dengan suara yang lemas karena sadar cintanya sudah di tolak oleh dinda.

“sekali lagi maaf ya jimm… dan maaf udah mengganggu waktu kamu” ujar dinda.
“gak ada yang salah dind.. pandangan kita yang berbeda, dan kamu tidak mengganggu aku kok” balas jimmy dengan hati yang patah.

“kalau begitu udahan dulu ya jimm, aku mau bantu ibu di dapur. assalamualaikum jimm” ujar dinda menyudahi pembicaraan.

“waalaikumsalam dinda” sahut jimmy menjawab salam kemudian telpon pun mati.

Dinda menarik nafas lega dengan keputusan yang diambilnya. Dia yakin pasti ada pria yang datang menjemputnya dan menjadikannya pendamping hidupnya tanpa harus pacaran yang dapat menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan. Senyumnya mengembang dengan indah dan ringan karena telah melewati cobaan untuk keimanannya kepada Allah.

© 2013 Puisi Jalanan. All rights resevered. Designed by Templateism