Karya asli : Rea @ykwaria
Terinspirasi Dari Film Little Miss Sunshine
Sejak lahir bibirnya
Cantik memang berbeda dengan bibir anak-anak lainnya. Bukan sumbing,
tapi bibir bawah dan bibir atas sama-sama tertarik ke atas dan ke bawah,
hingga gigi dan gusinya terlihat jelas. Meski begitu para tetangga
menyebutnya sumbing. Kini usia Cantik sudah sembilan tahun. Di usia
sekecil itu dia sudah terbiasa dengan hinaan yang datang padanya karena
memiliki bibir yang berbeda. Orang tuanya yang miskin sedang
mengumpulkan uang untuk operasi bibirnya nanti. Sementara itu Cantik
ingin membantu ayah ibunya mengumpulkan uang. Dia mendengar kalau ada
kontes ratu kecantikan cilik, “Little Miss”, di kelurahan. Hadiahnya tak
besar, tapi bagi Cantik itu sangat besar. Diam-diam gadis kecil itu pun
ikut mendaftar bersama teman-temannya yang lain. Saat datang ke
kelurahan, para panitia malah menertawakan dan menyuruhnya untuk tidak
ikut kontes. Namun Cantik yang rasa percaya dirinya sangat tinggi, tetap
bersihkeras untuk diberikan formulir. Setelah itu dia pulang dan
menunjukkan formulir itu pada ibunya.
Hartati, Ibu Cantik, hanya bisa duduk terdiam lemas saat tahu anaknya pulang membawa formulir
pendaftaran Little Miss di kelurahan. Sementara itu Cantik langsung
masuk ke dalam kamar, dan menyalakan televisi 14 incinya. Gadis kecil
itu menonton siaran ulang penobatan Miss World sambil memutar lagu
kesukaannya di ponsel. Ia lalu mengambil bando berbentuk bintang dan
memakainya, menganggapnya seperti mahkota di kepala ratu kecantikan.
Setelah itu ia berjoged di depan televisi dengan gayanya sendiri. Dari
balik pintu, Hartati mengamati tingkah anaknya, dan memandanginya. Tubuh
anaknya itu gendut, pendek, kulitnya hitam, rambutnya keriting dan
kemerahan, dan bibirnya berbeda dengan bibir anak lainnya. Hartati pun
galau, harus melarang anaknya ikut kontes kecantikan atau membiarkannya
saja. Malam harinya dia memberitahu suaminya. Karyo, suami Hartatik,
malah tertawa terbahak-bahak saat tahu Cantik akan ikut Little Miss di
kelurahan. Pria itu menyuruh Hartati membiarkan saja Cantik ikut kontes
kecantikan itu. Dia ingin agar Cantik tahu tentang hidup yang
sebenarnya, meski usianya masih sembilan tahun.
Seminggu kemudian,
Cantik dan ibunya pergi ke kelurahan. Para tetangga menertawakan mereka
karena melihat dandanan cantik yang terlalu menor, dan baju yang
dipakainya juga kekecilan. Hartati yang malu, akhirnya mengajak Cantik
masuk ke dalam gang sepi. Disana Hartati menghapus riasan wajah Cantik
yang terlalu menor dan memarahinya.
“Sudah ibu bilang, jangan pake lipstik. Umurmu masih sembilan tahun.”
Cantik diam saja,
meski dia tak suka ibunya menghapus lipstik tebal di bibirnya. Gadis
kecil itu hanya bisa mengeluarkan amarahnya lewat napas yang dibuangnya.
Disaat yang bersamaan, kancing bajunya di area perut copot karena
tekanan kuat perutnya yang mengembung sedangkan bajunya kekecilan.
Hartati yang melihat
itu hanya bisa berteriak, “Ya Ampun…….!”. Setelah itu dia mengambil
peniti dari tasnya dan menjadikannya kancing untuk baju anaknya.
“Sekali lagi kau mengembungkan perutmu, kau gak
akan bisa ikut kontes kecantikan, soalnya bajumu ini akan terbuka, dan
perutmu yang gendut ini akan keluar. Gak ada ratu kecantikan yang
perutnya gendut, Cantik!”Tegur Hartati.
Cantik hanya tertawa
dan menganggap ibunya sedang bercanda. Hartati yang sudah lelah
menasehatinya, akhirnya langsung membawa Cantik ke kelurahan.
Sampai disana, Cantik
pun ditertawakan banyak orang yang memenuhi aula. Banyak yang
berkomentar, “Si Sumbing ikut Little Miss? Ini bukan Little Miss
Sumbing, Cantik!”. Meski begitu, Hartati berusaha menutup dua telinga
anaknya dengan kedua tangannya, sambil menuntunnya ke meja panitia untuk
registrasi.
Saat ibunya sibuk di
meja panitia, Cantik masuk ke bilik peserta. Disana dia bertemu dengan
para kontestan Little Miss lainnya. Hampir semuanya tidak ada yang
segendut Cantik. Baju mereka juga bagus-bagus dan mahal-mahal. Sedangkan
Cantik memakai baju bekas tetangganya yang berkancingkan peniti karena
kekecilan. Dia lalu menengok sepatu yang dipakianya. Itu sepatu bekas
yang dipungut ayahnya sebulan yang lalu, sesudah ditambal menggunakan
lem besi. Rasa percaya diri Cantik tiba-tiba menurun. Gadis kecil itu
memilih duduk di pojokan sambil memandangi teman-temannya yang sibuk
berlatih menari, menyanyi, dan akrobatik. Datang seorang kontestan cilik
dan mengolok Cantik, “Bibirmu jelek! Sumbing. Kenapa ikut?”
Cantik diam saja,
meski wajahnya berkeringat deras karena malu bercampur marah. Tak lama
kemudian muncul Sherly, satu kontestan yang duduk di sebelah Cantik,
sembari sibuk memakan burger jumbonya. Cantik lalu menoleh ke arah
Sherly, dan memandangi tubuhnya yang sama gendutnya dengan cantik.
Cantik pun tersenyum lega, karena ada kontestan yang segendut dirinya.
Setidaknya dia tak sendirian.
“Kita sama-sama gendut.”Ucap Cantik dengan tertawa ke arah Sherly,
Mata Sherly langsung terbelalak lebar, “Apa?
”
Sherly yang kesal lalu
mengambil cermin dan menyuruh Cantik memegangnya. Mereka duduk
bersebelahan dan bergantian memandangi wajah mereka di depan cermin.
Cantik yang awalnya
tersenyum lega, pelan-pelan mengerutkan wajahnya, dan menangis saat tahu
perbedaan antara dirinya dengan Sherly. Wajah Sherly cantik, sedangkan
Cantik?
“Bibirmu sumbing!”Bentak Sherly yang lalu kabur karena melihat Hartati datang.
“Cantik, ada
apa?”Tanya Hartati yang heran melihat anaknya menangis di pojokan.
“Jangan menangis. Sebentar lagi giliranmu tampil di panggung!”
Cantik pun mengangguk
dan mengusap air matanya. Setelah itu ia mengantri dengan kontestan
lainnya, untuk tampil di atas panggung.
Rasa percaya diri
Cantik kembali memuncak saat gadis kecil itu berada di atas panggung.
Dia menari dengan gayanya sendiri. Sementara itu semua penonton tertawa
dan mengoloknya. Apalagi ketika tiba-tiba baju Cantik sobek karena
kekecilan dan gerakan tariannya yang berputar-putar. Perut gendutnya pun
menyembul keluar. Ditambah sepatu yang dipakainya patah, hingga gadis
kecil itu jatuh persis di tengah panggung. Penonton dan dewa juri
lagi-lagi tertawa. Meski begitu Cantik bangkit dari jatuhnya, dan
menuntaskan tariannya sampai selesai.
Di belakang panggung,
Hartati diomeli Marina, sahabatnya. Marina tak habis pikir kenapa
Hartati mengizinkan Cantik untuk ikut kontes kecantikan Litlle Miss,
karena yang ada Cantik malah ditertawakan dan dibuat malu. Namun Hartati
punya alasan tersendiri.
“Aku ingin anakku tahu
kalau inilah hidup. Kadang kita dipuja, kadang kita dihina. Kadang kita
disuka, kadang kita dibenci. Dia harus tahu kalau setiap pilihan selalu
ada resikonya. Kontes ini pilihannya, jadi dia harus tahu resikonya.
Dia harus belajar tentang penolakan atau kegagalan, karena dalam hidup
ini kita tak selalu diterima ataupun berhasil. Anakku berbeda dengan
anak-anak lainnya. Dia dihina sejak terlahir di dunia. Mau tidak mau,
suka tidak suka, dia harus tahu bahwa inilah takdirnya. Dimanapun dia
berada, akan selalu ada orang yang menertawakan dan menghinanya. Aku tak
mau anakku terus bersembunyi di dalam kamar agar dia aman. Dia harus
keluar untuk tahu inilah dunia yang sebenarnya. Aku tak mau anakku
menjadi penghayal, pemimpi, dan pemalu yang pengecut.”
Hartati lalu pergi
meninggalkan Marina, dan menemui Cantik yang menangis di pojokan
belakang panggung. Tak lama kemudian, panitia pun mengumumkan juara
kelima sampai juara pertama yang menjadi Little Miss dan mendapatkan
hadiah uang, mahkota dan piala. Tapi Nama Cantik tak masuk di dalamnya.
Cantik kembali menangis di pelukan ibunya, namun itu tak lama, karena
gadis kecil itu tiba-tiba memperlihatkan ekpresi yang biasa dan
datar-datar saja. Dia bahkan mengajak ibunya untuk segera pulang.
Sepanjang perjalanan
pulang, Hartati dibuat aneh oleh anaknya. Cantik terus saja menari dan
menyanyi dengan cerianya, seolah-olah sudah melupakan apa yang sudah
dialaminya. Sampai akhirnya gadis kecil itu jatuh di tengah jalan.
Hartati yang tertinggal jauh di belakang, langsung berlari menghampiri
anaknya, namun ada seorang gadis cantik yang sudah menolong Cantik.
Gadis itu bernama Azzura, yang kecantikannya seperti bidadari. Cantik
saja membelalakkan mata saat tahu gadis yang menolongnya itu.
“Kamu gak apa-apa, anak manis?”Tanya Azzura, sambil membantu Cantik berdiri.
“Gak apa-apa, Tante.
Wah, tante cantik sekali.”Puji Cantik sambil mengagumi wajah Azzura yang
cantik, rambut panjangnya yang indah, dan pakaiannya yang bagus juga
wangi.
“Terimakasih Mbak,
sudah nolong anak saya.”Ucap Hartati yang baru sampai, dan langsung
membersihkan Pakaian dan rambut Cantik yang kotor.
Azzura hanya mengangguk dan tersenyum manis, lalu memberi Cantik sebatang permen lolipop.
“Ini untukmu.”
“Terimakasih Tante. Tante cantik sekali. Apa tante pernah ikut kontes kecantikan juga?”
Azzura tertawa dan menggelengkan kepala. “Gak pernah.”
“Kenapa?”Tanya Cantik dengan lugunya.
“Karena cantik itu
dari hati, bukan dari mahkota.”Jawab Azzura sambil tersenyum dan
mengerlingkan mata indahnya, lalu pergi meninggalkan Cantik dan ibunya.
Cantik diam saja dan
melamun sambil memandangi Azzura yang sudah pergi jauh di belakang sana.
Tak lama kemudian, Cantik tersenyum lebar memperlihatkan gigi dan
gusinya, juga bibirnya. Setelah itu dia mengangguk seolah-olah memahami
ucapan Azzura, lalu mengajak ibunya pulang ke rumah.
SELESAI
2019 ford escape titanium hybrid
BalasHapus2019 ford escape titanium hybrid. 2019 is a titanium sunglasses brand titanium vs stainless steel apple watch new hybrid titanium density of 2020's 2020's Sonic the Hedgehog titanium forging 1, as aluminum vs titanium well as two more new Sonic games for the Genesis